Tamak Saat Melamar Lowongan Bisa Jadi Bumerang!
Bertindak aji mumpung dan rakus dalam melamar lowongan bisa jadi bumerang! Kamu harus waspada!
1. Sesuai minat?
Apakah lowongan kerja yang ada sesuai dengan minat atau bidang ilmu yang kamu geluti? Pertimbangan ini akan membantu dalam memprediksi apakah kamu dapat memberikan yang terbaik jika diterima.
2. Sesuai persyaratan?
Cek persyaratan dari lowongan kerja, apakah kamu sudah memenuhi kriteria yang ada? Jika memang sesuai dengan minat dan memenuhi persyaratan, lamar saja!
3. Kenali pekerjaan
Cari informasi seputar tanggung jawab dan wewenang dari lowongan kerja yang dibuka. Jangan sampai kamu salah kamar dan menemukan bahwa pekerjaan baru tak cocok.
4. Mau atau tidak?
Setelah tahu informasi lowongan kerja, apakah kamu masih mau bekerja di perusahaan tersebut? Jika memang kamu suka bekerja di ruangan dan pekerjaan menuntut bekerja di lapangan, masih berminat? Kondisi ini bisa dilihat dalam dua sisi, sebagai hambatan atau tantangan. Jika dilihat sebagai tantangan, jangan ragu untuk mengambilnya!
Tak hanya itu, dalam memilih pekerjaan, tentunya kamu harus pandai menyesuaikannya dengan kepribadian yang kamu miliki. Misal, orang yang berjiwa kreatif tetapi memiliki keahlian akuntansi. Bisa jadi orang tersebut tidak merasa nyaman dengan pekerjaannya di bidang akuntansi yang umumnya kaku. Tempo.co membagi tip kepadamu mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan karir terkait kepribadian.
2. Seimbangkan kepribadian dengan keahlian. Temukan karir yang paling memenuhi kriteria kepribadian dan keahlianmu.
3. Konsultasikan kepada spesialis karir. Mereka akan membantumu menentukan langkah-langkah yang perlu kamu ikuti.
4. Pastikan kamu tidak mengorbankan minat demi kepribadian. Hobi pun bisa jadi karir yang menyenangkan. Faktanya, hobi merupakan kombinasi ideal antara sesuatu yang kamu suka dan keahlianmu.
Semoga sukses mencapai karir idaman ya! [CN]
Penulis : Vinia Rizqi
Editor : Rifki Amelia
Grafis : Tongki A.W
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/2757-Tamak-Saat-Melamar-Lowongan-Bisa-Jadi-Bumerang
No comments: