Negosiasi Gaji Perusahaan BUMN, Gampang atau Susah?
Banyak orang sulit menentukan 'harga' yang dimiliki saat wawancara kerja, termasuk untuk masuk ke perusahaan BUMN. Kamu salah satunya?
Yudha Heka Satria., M.Psi., Psikolog Spesialisasi Bidang Industri dan Organisasi, menjelaskan pada dasarnya proses negosiasi gaji di BUMN tidak jauh berbeda dengan perusahaan swasta, yang mana merupakan fase yang cukup vital bagi kedua belah pihak. âTahap negosiasi gaji merupakan hal yang penting dalam menentukan 'harga' bagi seorang karyawan,â terang Yudha.
Tahap negosiasi gaji yang ideal untuk didiskusikan adalah pada saat wawancara user, atau ada sesi tambahan sebelum proses penandatanganan kontrak. Namun, yang perlu kamu pastikan adalah bahwa user sudah melakukan wawancara terkait hal-hal yang ingin ia ketahui darimu, dan telah memasuki proses negosiasi gaji. âUsahakan user mengkomunikasikan terlebih dahulu terkait gaji dan benefit yang akan didapatkan, kemudian baru kandidat bisa memulai proses negosiasi,â jelas Yudha.
Nah, sebelum melakukan negosiasi gaji, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami terlebih dahulu.
1. Pahami diri
Memahami Unique Selling Point (USP) yang kamu punya adalah hal yang paling penting. Yudha menjelaskan, USP merupakan nilai keunikan yang dimiliki diri sendiri tapi tidak dimilliki oleh orang lain. âKarena unik inilah, USP merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan oleh recruiter,â terangnya.
Semakin kamu paham kualifikasi dirimu, semakin lebih peluang yang kamu punya dalam menentukan 'harga' yang ideal untukmu. âCara sederhana dalam mengukur kekuatanmu adalah menggunakan analisa SWOT yang meliputi strength, weakness, opportunity, threat,â tegas Yudha.
2. Cermati calon pekerjaan
Pastikan bahwa kamu telah memahami tanggung jawab, persyaratan dan ekspektasi dari posisi yang kamu lamar, dengan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kamu akan lebih meyakinkan recruiter, jika kamu lebih siap dalam proses wawancara. âIni akan membuka kesempatan kamu untuk melakukan proses negosiasi,â papar Yudha.
3. Cari informasi besaran gaji
Melakukan benchmarking atau perbandingan gaji di dalam perusahaan yang kamu tuju merupakan sebuah keharusan. Kamu perlu mengetahui standar gaji pada level dan posisi yang kamu lamar, misalkan level staf dengan posisi staf akuntan.
Setelah kamu tahu besaran gaji di setiap posisi, kamu perlu melakukan perbandingan pada jenis industri serupa untuk level dan posisi yang kamu incar. âPentingnya benchmarking ini memungkinkan kamu untuk lebih siap dalam menentukan skala gaji,â tegas Yudha. Kamu dapat melakukan benchmarking di website yang memberikan referensi gaji atau di majalah-majalah ekonomi dan manajemen.
Jangan lupa, lakukan juga observasi terkait profil perusahaan agar kamu tahu kondisi di sana. âSemakin kamu memahami seluk beluk gaji, benefit serta bagaimana pengembangan gaji di perusahaan maka semakin kamu siap dalam memasuki proses negosiasi gaji,â imbuh Yudha.
4. Rasional
Perusahaan tentu menginginkan keuntungan dengan merekrutmu. Pada tahap ini, kamu perlu mengukur kemampuan dan pengalamanmu untuk mengisi posisi tersebut. Jika kamu termasuk baru dalam memasuki dunia kerja maka kamu perlu lebih rasional dalam menentukan ekspektasi gaji yang sesuai dengan kemampuan dan pengalamanmu. âLain halnya jika kamu yang telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang banyak, kamu dapat mengutarakan lebih bebas tentang ekpektasi gaji dan benefit yang selaras dengan performamu,â terang Yudha.
5. Jadilah orang yang mampu bernegosiasi
Kamu harus berusaha meyakinkan perekrut dengan meningkatkan kemampuan komunikasi. Menunjukan kemampuanmu saat presentasi dan saat wawancara merupakan langkah yang tepat untuk menunjukan 'harga' yang kamu miliki. âKuncinya adalah melatih kemampuan negosiasimu melalui bermain peran (role play) dengan orang lain,â pungkas Yudha.
Bagaimana, sudah siapkah kamu melakukan negosiasi gaji di BUMN incaranmu? Semoga sukses dengan karirmu ya!
Penulis : Meylia Candrawati
Editor : Ratih Wilda dan Yuana Anandatama
Foto : Ryma Aulia
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3896-Negosiasi-Gaji-Perusahaan-BUMN-Gampang-atau-Susah
No comments: