Cek Lagi CV-mu, Sudahkah Ada Poin-poin Berikut?
Kita bebas âmemamerkanâ kelebihan diri melalui sebuah CV. Namun jangan lupakan beberapa hal penting berikut!
Ada yang memiliki template khusus terkait CV yang harus dipatuhi, ada juga yang memberimu kebebasan untuk berkreasi dalam mengemas pengalaman serta data diri. Dengan kata lain, CV tak hanya soal isi tetapi juga bagaimana seluruh potensi diri yang kamu miliki bisa dikemas dengan menarik dan tak sekadar copy paste. Lalu, apa saja sih hal-hal penting yang harus kamu perhatikan saat membuat CV? Simak beberapa tips yang Careernews rangkum dari hasil wawancara dengan Tiara Caesaringga, Manager HR Service ECC UGM, dan juga Sri Muliati Abdullah, MA Senior Assessor ECC UGM berikut ini!
Ketahui hal-hal pokok yang harus dimasukkan ke dalam kerangka CV
Identitas umum, riwayat pendidikan formal, pengalaman organisasi, pendidikan khusus tambahan yang bersifat nongelar, dan pengalaman kerja perlu dicantumkan saat kita membuat CV. âBoleh ditambahkan kekuatan dan kelemahan diri. Gunakan kata-kata yang orisinal, jangan template. Kemudian, rekomendasi, siapa orang yang bisa dihubungi untuk bisa memberikan keterangan tentang dirinya. Sebagai penutup, tentu saja tanda tangan untuk mengesahkan bahwa itu memang benar adalah data dirinya,â terang Lia, sapaan akrab Sri Muliati Abdullah.
Batasi riwayat pendidikan
âRiwayat pendidikan dimulai dari SMA saja sebenarnya sudah cukup. Tak perlu menyertakan latar belakang pendidikan hingga terlalu jauh, seperti SD atau TK. Jurusan pendidikan di SMA kan sudah mulai spesifik ya,â jelas Lia. Ia melanjutkan, ketika posisi pekerjaan yang dilamar membutuhkan kualifikasi di bawah strata pendidikanmu, maka cantumkan juga strata pendidikan tertinggimu. âMisalnya yang dibutuhkan sebenarnya D3. Tapi sebenarnya pelamar sudah S1, cantumkan saja S1-nya. Karena bagi perusahaan, hal tersebut dipandang bermanfaat dan kapasitas yang bisa dikembangkan masih besar,â anjurnya.
Sesuaikan CV dengan job description atau profil perusahaan yang dilamar
Mulai dari pendidikan nongelar, pengalaman organisasi, hingga pengalaman kerja, ingatlah untuk mencantumkan data yang berkaitan. Lia berpendapat, pendidikan tambahan bisa memberikan informasi bagi interviewer bahwa jobseeker memiliki kemampuan lain di luar apa yang telah dipelajarinya di bangku formal.
Selain itu, sertakan juga pengalaman organisasi. Menurut Tiara Caesaringga, Manager HR Service ECC UGM, âItu perlu untuk bahan pertimbangan. Berarti kamu punya skill leadership, kemudian teamwork, dan juga adaptasi. Kan kalau di organisasi, hal-hal itu yang bisa kita dapatkan.â
Lalu bagaimana dengan pengalaman kerja? âMungkin sebagian besar orang berpikir bahwa semakin banyak pengalaman kerja, itu akan membuat perusahaan semakin tertarik dengan kita. Berarti kita punya pengalaman di berbagai jenis bidang kerja. Tapi, menurutku itu tidak efektif,â papar Ingga, sapaan akrabnya.
Ia melanjutkan, banyaknya pengalaman kerja yang dicantumkan dalam CV bisa jadi membuat interviewer menganggap bahwa kita bukanlah orang yang punya komitmen terhadap pekerjaan. âKayak kutu loncat. Pasti itu akan jadi bahan pertanyaan, âkok kamu hanya bertahan setahun dua tahun di perusahaan itu, apa yang bikin kamu enggak betah di sana, jangan-jangan di perusahaan ini juga nanti kamu akan melakukan hal seperti ituâ,â imbuhnya.
Terkait pengalaman kerja, Ingga menyarankan untuk menyertakan pekerjaan dengan jangka waktu yang paling lama dan tuliskan tanggung jawab yang dilakukan secara detail. Bagi Lia, pengalaman kerja yang dimaksud tak melulu selepas lulus. âMencantumkan pekerjaan yang dilakukan ketika masih menyandang status mahasiswa bisa menunjukkan produktivitas si jobseeker,â katanya.
Berikan alamat dan nomor kontak yang benar-benar bisa dihubungi
âBaik itu alamat rumah atau kos, sebaiknya bisa ditembusi pos. Kemudian, nomor HP adalah nomor yang aktif bisa dikontak, begitu pun alamat e-mail. Kontak tersebut jangan diganti-ganti, coba dikhususkan agar nanti enggak ribet,â demikian Lia menekankan.
Menurut pengamatan Lia, kasus di mana kandidat tidak bisa dihubungi untuk mengikuti tahap berikutnya masih terjadi hingga hari ini dan tentu saja amat disayangkan. Lebih lanjut, Lia mengimbau agar jobseeker membuat alamat e-mail yang formal dan menunjukkan profesionalitas. âIdentitas e-mail bisa mencerminkan pribadi lho sebenarnya, itu wajib diperhatikan juga. Buatlah e-mail yang sesuai dengan nama asli, bukan alias atau panggilan yang mungkin jauh dari nama sebenarnya,â terang Lia.
Yuk, coba cek lagi CV-mu. Jangan sampai kesempatan untuk bekerja di perusahaan impian melayang hanya karena hal sepele tetapi sebenarnya penting. Good luck! [CN]
Penulis : Elyzabeth Winda
Editor : Rifki Amelia, M. Amin Amsyah
Grafis : Tongki A.W.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3023-Cek-Lagi-CV-mu-Sudahkah-Ada-Poin-poin-Berikut
No comments: