Begini Cara Survive dan Menjadi Pemenang di ASEAN
Belantara ASEAN siap mengepungmu. Siap survive dan jadi pemenang?

MEA berdampak pada penghapusan aturan yang dahulu menghalangi perekrutan tenaga kerja asing. Sedikit demi sedikit pembatasan ini akan dihapuskan, terutama di sektor tenaga kerja profesional. Pada dasarnya, inti dari MEA adalah lebih terbukanya peluang tenaga kerja asing untuk masuk ke Indonesia dan mengisi berbagai bidang pekerjaan di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Jadi apakah ini ancaman atau peluang?
Survive di MEA
Sebenarnya MEA bukanlah hal yang baru. MEA sudah lama disepakati oleh para petinggi negara-negara ASEAN. Seperti penuturan People Development Manager ECC UGM, Rudi Widiyanto, M.Psi., Psikolog, âMEA itu tidak tiba-tiba muncul dalam 2-3 tahun ini tetapi sudah lebih dari 5 tahun lalu. Booming-nya baru 2-3 tahun ini,â ucap Rudi.
Ia menambahkan, alasan penting dibentuknya MEA adalah sumber daya yang tidak merata di wilayah ASEAN. Sumber daya yang dimaksud di sini adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi di wilayah ASEAN, batasan sumber daya alam dan sumber daya manusia tidak lagi dalam batasan lingkup negara tetapi regional ASEAN.
Sebenarnya MEA sudah dimulai bertahap mulai dari dunia pariwisata dengan adanya pembebebasan biaya visa wisata untuk setiap negara ASEAN. Jadi ketika turis dari Eropa ingin mengunjungi beberapa negara sekaligus di ASEAN, ia hanya perlu membayar satu visa saja. Nah, selanjutnya visa kerja akan mulai diberlakukan tahun depan. Jobseeker merupakan sumber daya manusia yang akan merasakan dampak langsung dari adanya MEA dengan diberlakukannya visa kerja untuk semua negara di ASEAN.
âJadi, MEA itu peluang untuk berkembang, bukan sekadar ancaman,â ujar Diana Afriani, S.Psi., People Development Staff ECC UGM. Ia menambahkan, perlunya persiapan menghadapi MEA bukan hanya ketika seseorang sudah mendapatkan ijazah tetapi harus dimulai sejak di bangku kuliah. âSebagai seorang mahasiswa, perlu melakukan evaluasi diri untuk menjadi lebih baik. Personality juga harus segera diperbaiki, ditambah kemampuan leadership,â lanjut Diana.
Baik Rudi maupun Diana sepakat bahwa kemampuan leadership mutlak diperlukan untuk meningkatkan karir lebih cepat. âSebagai seorang karyawan, kamu bisa ambil project di kantor tanpa harus menunggu perintah dari atasan,â ucap Rudi mencontohkan. Diana menambahkan, untuk menjadi seorang mahasiswa dengan kemampuan leadership, ia menyarankan mahasiswa agar sering ikut kepanitiaan atau turut membantu project dosen.
Bagaimana menatap MEA?
Perusahaan multinasional seperti Schlumberger sejauh ini sudah menerapkan proses seleksi ketat dan banyak menggunakan kemampuan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Proses rekrutmennya pun panjang, seperti disampaikan oleh Deo Wijaya, Product Center Engineering Schlumberger Indonesia. Proses seleksi di Schlumberger terdiri dari enam tahap, dimulai dengan english interview, tes psikologi dan kemampuan dasar, serta focus group discussion.
Untuk dapat bersaing dalam karir internasional, persiapan tidak serta merta langsung dilakukan ketika memasuki dunia kerja. Persiapan sudah harus dilakukan sejak masih menjadi mahasiswa. âPrepare ketika masih kuliah, yang harus disiapkan adalah IPK yang bagus, additional skill seperti leadership, di samping itu bisa juga ikut program exchange ke luar negeri untuk menambah nilai plus bagi seorang mahasiswa,â cetus Deo.
Untuk menambah daya saing dalam berkarir di kancah internasional, kemampuan bahasa asing terutama Inggris, baik lisan maupun tulisan, adalah hal utama. Dengan mengikuti program exchange ke luar negeri, kamu bisa meningkatkan kemampuan bahasa asing dan bergaul dengan orang asing dari berbagai latar belakang budaya.
Ada lagi beberapa hal yang patut kamu ketahui dalam menghadapi ASEAN Community 2015, baca di sini.
Tantangan tahun 2015 mungkin tak semudah tahun sebelumnya. Namun, jadikanlah ini peluang untuk maju dan mengembangkan diri. Selamat berjuang! [CN]
Penulis : Amin Amsyah
Editor : Vinia Rizqi, Rifki Amelia
Grafis : Tongki A.W.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/2993-Begini-Cara-Survive-dan-Menjadi-Pemenang-di-ASEAN
No comments: