Tip Atasi Godaan Selama Bulan Puasa
Selalu merasa tak bersemangat dalam bekerja saat menjalani puasa? Silakan simak tip berikut, yuk. Semoga membantu.
Alasannya tentu macam-macam. Mulai dari jam kantor yang tidak berubah, pekerjaan yang tidak berkurang, dan sebagainya. Alhasil, puasa pun jadi alasan untuk tidak produktif dalam bekerja. Toh, semua orang akan memakluminya. Namun, haruskah demikian?
Pada 12-19 Juni 2014 lalu, Careernews menggelar polling mengenai godaan yang paling sulit dihindari di lokasi kerja pada saat bulan puasa. Polling tersebut bertujuan untuk melihat kendala terbesar yang sering ditemui saat bulan puasa oleh para karyawan. Hasil polling menunjukkan 64 persen responden mengalami kantuk berlebihan saat bekerja di bulan puasa.
Otak perlu asupan
Satria Aji Imawan, atau biasa disapa Aji, mengaku bahwa godaan utama ketika bekerja di bulan puasa justru bukan karena ingin makan atau minum. Kendala terbesarnya adalah mengantuk ketika sedang bekerja karena kurang asupan gizi. âOrang kerja di kantor tentunya lebih banyak berpikir. Nah, otak kan juga butuh asupan buat berpikir,â ujar Aji.
Alumni Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik UGM ini menyatakan rasa kantuk itu cukup mengganggu produktivitas, paling tidak hingga tengah hari. âKalau sudah terlanjur mengantuk biasanya cuci muka sekalian salat zuhur, nanti bisa fresh lagi,â katanya. Setelah melewati tengah hari, biasanya Aji bisa kembali berkonsentrasi dalam bekerja.
Cerita lainnya datang dari Maya Kusuma Wardhani, penulis konten salah satu situs hiburan dan gaya hidup yang berbasis di Yogyakarta. Bagi Maya, sapaan akrabnya, Ramadan sambil bekerja baru akan dialaminya kali ini. âMungkin akan lapar, marah-marah, dan ingin bergosip. Belum aku alami sih, tapi paling nanti bakal seperti itu,â ujar Maya mengira-ngira.
Maya mengakui godaan terbesar di bulan puasa adalah keinginan untuk bergosip. Ia sendiri sering melakukannya tanpa sadar dan tidak terasa. Meski demikian, Maya tidak sampai bergosip mengenai kehidupan pribadi dengan teman-temannya. Ia paling banyak memperbincangkan berita hangat di media massa. âSelama ini gosip enggak sampai mengganggu produktivitas. Semoga tidak sampai menimbulkan konflik juga,â tutur Maya.
Meski baru akan bekerja sambil puasa Ramadan untuk pertama kali, Maya tak punya persiapan khusus. Apapun kondisinya, ia harus tetap semangat bekerja. Lain halnya dengan Aji yang memanfaatkan momen Piala Dunia sebagai penyemangat di bulan Ramadan. âPiala Dunia bisa bikin semangat, menemani kita sahur, apalagi kalau tim favorit kita menang,â ujar Aji.
Siapkan penyesuaian
Sri Muliati Abdullah, M.A., Senior Assessor Psikologi ECC UGM, menyebutkan bahwa emosi negatif yang reaktif tidak selalu bersifat aktif, seperti marah-marah. Emosi negatif bisa terwujud dalam beragam bentuk, misalnya melamun dan malas. âMaunya berpikir yang enak-enak saja. Jadinya tidak bersemangat, menunda-nunda pekerjaan, dan sulit untuk fokus karena butuh energi dari fisik,â ujar Lia, sapaan akrabnya.
Lia menyarankan agar pekerja tidak menguras energi di awal waktu kerja agar pekerjaan bisa berjalan optimal. Sebaiknya pilih pekerjaan yang tidak terlalu menguras fisik dulu. Anda juga bisa mengurangi frekuensi keluar kantor apa lagi ketika cuaca sedang panas sehingga Anda tidak harus kehilangan banyak cairan tubuh.
Hal yang lebih penting lagi, menurut Lia, adalah penyesuaian tubuh menghadapi bulan puasa. Ini mutlak dilakukan mengingat kondisi tubuh yang berbeda dengan hari biasa tetapi tetap harus bekerja seperti biasa. Sebisa mungkin antisipasi dilakukan sejak awal. âMisalnya latihan sarapan lebih pagi sebelum memasuki Ramadan. Penyesuaian fisik kita bisa lebih mudah dan tubuh pun sudah dibiasakan,â saran Lia.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/2602-Tip-Atasi-Godaan-Selama-Bulan-Puasa
No comments: