Tantangan Bergabung Menjadi Bagian Human Resources

Jobseeker / workplace, Jumat, 23/05/2014 15:00 WIB

Tantangan Bergabung Menjadi Bagian Human Resources

Ingin menjadi bagian dari human resources (HR) ? Mari simak ulasan berikut ini.
Tantangan Bergabung Menjadi Bagian Human Resources
Tanpa pegawai, perusahaan tidak akan bisa menjalankan kegiatan usahanya. Agar bisa mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan beberapa tahapan tes, salah satunya wawancara yang dilakukan oleh divisi Human Resources (HR).

HR tak bisa lepas dari fungsinya untuk melakukan pengembangan tenaga kerja sehingga perusahaan mempunyai tenaga kerja yang efektif dan efisien.


Menurut Nurina, HR Rifka Annisa Woman Crisis Centre, HR dulu dipandang hanya mengurusi urusan administratif semata, hanya mengurus arsip-arsip karyawan. HRD juga sering disebut sebagai pekerja paper work. “Semakin kesini peran HR semakin stategis, karena peran HR untuk mengatur manusia sebagai aset bukan diperlakukan sebagai robot, memperlakukan staf sebagai rekan,” jelas Nurina.


Peran HR pun tak hanya di bidang administrasi, tetapi juga mengurus tugas-tugas pada level management karena akan bertemu dengan pihak-pihak eksternal. Rinanti Nur Hapsari, HR ECC UGM, menyebutkan tugas-tugas HR antara lain, “HR mengurus surat-surat kontrak kerja, absensi karyawan, berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang menyangkut ekspatriat sehingga otomatis mengurus legalitas dengan instansi pemerintah."


Menjadi seorang HR harus memiliki kemampuan prediksi beberapa tahun ke depan. Misalnya jika perusahaan akan memensiunkan seribu karyawan pada tahun 2015, maka sejak tahun 2008 harus sudah merekrut pegawai baru untuk melakukan regenerasi. Saat merekrut perusahaan pada 2008 tersebut, maka perusahaan sudah mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru dan bisa melihat kompetensi siapa yang pantas menjadi leader. “HR wajib menyediakan pekerja kompeten yang dibutuhkan user perusahaan,” ucap Riri, sapaannya.


Menentukan kualifikasi karyawan


Seorang HR harus mengetahui apa bidang kerja perusahaan, apa saja yang dibutuhkan masing-masing divisi,dan job description masing-masing divisi. Kemudian, HR melakukan analisa jumlah pekerja dan kualifikasi kandidat yang dibutuhkan perusahaan.


'Kandidat yang dicari bisa yang sudah berpengalaman ataupun fresh graduate,” kata Nurina. HR tak melulu melakukan rekrutmen orang-orang baru, tetapi bisa melakukan development employee. Misalnya perusahaan membutuhkan seseorang untuk mengisi posisi manajer, HR bisa melakukan promosi dari pegawai yang sudah bekerja beberapa tahun di perusahaan.


Hal-hal yang sering dihadapi oleh perusahaan salah satunya adalah penurunan motivasi kerja karyawan. Hal ini menjadi masalah karena menentukan produktivitas perusahaan dan tugas HR adalah melakukan analisa. Jika yang mengalami penuruanan motivasi kerja satu atau dua orang saja, HR bisa melakukan pendekatan atau konseling. “Kalauyang bersangkutan sedang down, kita ajak ngobrol, disini fungsi konseling berjalan. Ini bukan evaluasi, tapi dalam rangka ‘aku ingin membantu dirimu’," kata Nurina. 


Selain itu reward dari perusahaan juga penting untuk menumbuhkan motivasi seorang pekerja. Dan reward tidak selalu berupa uang. Misalnya seperti yang dilakukan Rifka Annisa, dimana penghargaan yang diberikan bisa berupa beasiswa ke luar dan dalam negeri, networking, pengembangan-pengembangan diri seperti belajar menjadi fasilitator dan narasumber. Hal tersebut juga ampuh untuk mempertahankan karyawan agar tidak mengundurkan diri.


Tak melulu jurusan psikologi


Menjadi seorang HR tidak selalu dari jurusan psikologi, semua tergantung dri kebutuhan perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai pandangan berbeda tenang fungsi HR, Riri mengatakan, “Tergantung perusahaan menempatkan fungsi HR, jika berfungsi  sebagai pihak yang mengurus rekrutmen, ya dari jurusan psikologi, kalau untuk benefit, ya jurusan ekonomi.”


Ia mengatakan tak ada batasan menjadi HR harus berasal dari jurusan psikologi, tetapi untuk masalah rekrutmen memang dibutuhkan keahlian khusus dan hanya jurusan psikologi yang diajari. Tak jarang para pekerja mengalami penurunan performa pada tiga bulan setelah direkrut menjadi pegawai baru. Perusahaan tidak bisa langsung melakukan pemecatan pekerja. Seorang pekerja mengalami penurunan performa kerja salah satunya karena tidak cocok dengan budaya perusahaan, misalnya budaya perusahaan yang penuh dengan deadline.


Dalam hal ini yang bisa dilakukan perusahaan.  “Pertama lihat penyebabnya, apakah ada yang memicu penurunan performa, mungkin dia bukan ditempat yang tepat jadi tidak enjoy, bisa jadi dia akan merasa enjoy jika dipindahkan di divisi lain,” pungkas Riri. 


Semoga memberikan tambahan wawasan ya! Yuk, baca juga ulasan singkat mengenai job desc divisi HR di sini dan juga di sini.


Sukses selalu! [CN]


Penulis             : Desinta Wahyu K.

Editor               : Vinia Rizqi, Rifki Amelia



 

Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/2557-Tantangan-Bergabung-Menjadi-Bagian-Human-Resources


Tantangan Bergabung Menjadi Bagian Human Resources Tantangan Bergabung Menjadi Bagian Human Resources Reviewed by dobling on 1:30 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.