Ini Dia... Cara Hadapi Bullying Kerja!
Bullying di lokasi kerja memang cukup mengganggu produktivitas kerja seseorang. Selain membuat pekerjaan tidak bisa dinikmati,bullying juga bisa mendukung munculnya depresi.
Seseorang yang mendapat perlakuan bullying cenderung lebih rentan depresi. Selain menguras pikiran, energi pun bisa tervorsir pada pekerjaan. Bullying umumnya terjadi dari senior ke junior. Oleh karenanya, banyak yang kemudian hanya diam dan menerima perlakuan tidak menyenangkan tersebut. Namun tak sedikit pula yang tidak tahan dan akhirnya berpikir untuk resign.
Meski begitu, sebenarnya bullying bisa diantisipasi lho. Bagaimana caranya? Menurut Recruitment and Assessment Supervisor PT Toyota Sales Operation (Auto2000) Galuh Ajeng Sanristia, atau yang biasa dipanggil Ajeng, bullying bisa diantisipasi dengan mengenali deskripsi pekerjaan dengan baik. Langkah ini bisa ditempuh di awal Anda diterima bekerja. Tanyakan pada atasan Anda apa saja yang menjadi tugas Anda di perusahaan tersebut.
Namun bagaimana jika bullying sudah terlanjur Anda dialami? Simak tip-tip berikut.
- Pahami tujuannya
Tak jarang senior memberikan tugas tambahan di luar jobdesc Anda selama ini. Namun jangan lantas mencap diri Anda sedang mendapat perlakuan bullying ya? “Ketika ada yang memerintah, lihat dulu sebenarnya apa tujuan dia melakukannya,” terang Ajeng. Apakah itu sekadar permohonan bantuan atau Anda sedang mendapat penekanan kerja berlebih? Karena menurut Ajeng, ada pula senior yang memberikan tugas tambahan untuk menguji kesiapan mental juniornya. Oleh karenanya, kenali karakter atasan dan rekan kerja Anda dengan baik.
- Bersikap aktif
Beberapa orang yang mendapat perlakukan kurang menyenangkan di tempat kerja lantas menjadi sosok yang pendiam dan minder, walau tak sedikit juga yang tak bertindak demikian. Bagi kasus yang pertama, Dessanggi Ayu Frananda Budiman atau Anggi, Assistant Analyst Pendidikan dan Pelatihan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY menyarankan Anda untuk tetap bersikap aktif. “Jangan berdiam diri dan meratap, hilangkan minder,” ujarnya.
Anda bisa pro aktif dengan mengikuti kegiatan di kantor. “Perbanyak komunikasi dan sharing dengan yang lebih senior,” demikian disampaikan Ajeng. Dengan memperbanyak komunikasi dengan rekan-rekan lainnya, Anda bisa memperkaya informasi tentang kondisi kantor Anda. semakin banyak teman di kantor juga akan memungkinkan Anda merasa lebih bahagia. Mengapa? Karena semakin banyak orang yang bisa Anda jadikan tempat berbagi pikiran.
- Pilih orang yang tepat
Jika bullying sudah sedemikian membuat Anda tidak nyaman dalam bekerja, bahkan sampai melecehkan harga diri, berceritalah pada senior dari atasan Anda. Namun jangan jadikan momen ini sebagai ajang balas dendam. Karena balas dendam justru membuat atasan Anda saat ini semakin jengkel pada Anda. “Pintar-pintar saja dalam mengkomunikasikannya,” ujar Ajeng.
- Tetap berpikir positif
Menolak pekerjaan tambahan yang dirasa bukan menjadi jobdesc utama bisa Anda lakukan. Apalagi jika jobdesc utama memang sedang menuntut perhatian lebih. Namun jika Anda merasa senang melakukan tugas tambahan dan sedang tidak dikejar deadline, bisa juga memilih sebaliknya. “Kurangi perasaan negatif, jika memang tidak bisa ya belajar. Itu merupakan kesempatan untuk belajar,” terang Anggi. Karena bisa jadi, tugas tambahan diberikan sebagai bagian dari seleksi atasan kepada bawahan barunya terkait kemampuan beradaptasinya dalam bekerja.
Nah, bersikap bijak menghadapi bullying bisa mendukung Anda untuk tetap produktif lho. Kenali dengan baik dan ambil langkah positif. Semoga sukses. ^^ [CN]
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/1267-Ini-Dia-Cara-Hadapi-Bullying-Kerja
No comments: