Kamu Punya Karakter Jogja Banget? Bakal Bisa Makin Sukses Kerja dengan Tips Ini!
Tak perlu merasa terintimidasi meski kamu punya kepribadian khas orang Jogja. Tahu kenapa?
Kekayaan alam, budaya, SDM muda terpelajar, dan masyarakatnya yang terbuka, menciptakan jutaan kemungkinan untuk kamu yang ingin aktif mengembangkan diri. Begitu pula peluang usaha masih terbuka lebar bagi kamu yang ingin jadi entrepreneur terutama di industri kreatif.
Lantas bagaimana dengan pekerjaan di perusahaan-perusahaan kantoran? Pada 2013 lalu, Careernews mengunggah artikel mengenai karakter SDM asal Jogja dari kacamata perusahaan dan psikolog. Menurut beberapa perusahaan, karyawan asal Jogja punya beberapa ciri positif, antara lain kemampuan analitik mendalam, penurut, tidak mudah mengeluh atau 'nriman', teliti, tekun, dan sangat profesional karena memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap pekerjaannya.
Sikap 'nrimo' dan tidak neko-neko menjadikan orang Jogja lebih tahan terhadap stres. Daya tahan pelamar terhadap stres juga lebih kuat. Keunggulan SDM Jogja juga terletak pada intelektualitas dan penguasaan teknologi. Dalam seleksi perusahaan, pelamar asal Jogja rata-rata mampu melewati tes akademik dengan skor memuaskan.
Namun, mereka tentunya juga punya kekurangan di mata perusahaan. SDM asli Jogja cenderung kurang percaya diri, kurang berani mengutarakan pendapat, dan berpembawaan santai sehingga terkesan tidak gesit.
Dengan kelebihan dan kelemahan tersebut, bagaimana SDM lokal kota gudeg ini bisa sukses berkarir di perusahaan lokal Jogja? Coba siasati karakter Jogja-mu untuk lebih maksimal membangun karirmu.
Lebih cepat ambil tindakan
Andri Kushendarto, HR & Legal Manager Gamatechno menyatakan kalau karyawan lulusan Jogja rata-rata berdaya analitis yang bagus. Untuk perusahaan teknologi yang sangat dinamis, hal ini bisa berarti positif maupun negatif. Gamatechno juga punya kantor cabang di Jakarta yang mempekerjakan teknisi-teknisi lulusan universitas ibukota. Bila dikontraskan, menurut Andri, kerja karyawan Jogja kesannya lebih lama karena banyak pertimbangan. Berbeda dengan karyawan asli Jakarta yang lebih cepat mengerjakan tugas meski kurang antusias jika diminta untuk menganalisa masalah-masalah yang rumit. Namun di industri IT, kecepatan itu nomor satu. "Orang yang survive di IT itu yang speed-nya cepet," tegas Andri.
Selain harus bisa bekerja dengan ritme yang cepat, untuk mengembangkan kemampuan dengan maksimal di industri IT seorang karyawan harus tahan terhadap tekanan. Hal-hal itulah yang perlu diperbaiki dari kebanyakan karyawan asal Jogja.
Kalau ada konflik, sebaiknya lebih asertif
Sikap menghindari konflik yang rata-rata dimiliki oleh orang Jogja juga bisa menjadikan hambatan tersendiri di dunia kerja. Andri lagi-lagi membandingkan karakter karyawan Jogja dengan Jakarta. Karyawan Gamatechno di Jakarta rata-rata lebih asertif dan tidak menghindari konfrontasi bila ada konflik. "Kalau ada sesuatu enggak disimpan. Kontras dengan di Jogja, overall disimpan dulu," katanya. Bahkan, masalah yang disimpan ini kadang-kadang bisa membuat karyawan yang bersangkutan mengundurkan diri tanpa diketahui sebabnya oleh atasannya.
Hampir serupa dengan karyawan di LSM Saujana yang memiliki platform informasi lapangan pekerjaan untuk kaum difabel, Kerjabilitas.com. Salah satu karyawan Kerjabilitas mengakui bahwa orang Jogja masih berkarakter pakewuh atau tidak enakan. CEO Kerjabilitas, Rubby Emir memandang ini sebagai gejala rata-rata anak muda yang terpengaruh sistem pendidikan atau budaya. Akibatnya, banyak dari mereka belum proaktif. Salah satunya adalah keengganan bertanya bila tidak tahu atau tidak bisa.
Melihat hal ini, tentu pemimpinlah yang bertugas untuk mendorong mereka agar mau speak up. Di Gamatechno, Andri mengatakan bahwa karyawan asli Jogja sebaiknya dipimpin oleh orang dengan karakter kepemimpinan yang kuat. "Harus sering follow up ke karyawan di bawahnya," tambahnya.
Demikian halnya dengan Kerjabilitas, Rubby mendorong karyawannya untuk selalu berkomunikasi secara terbuka sejak mereka masuk kerja pertama kalinya. "Kalau konflik terbuka aja, enggak apa-apa. Konflik enggak harus dihindari tapi harus diselesaikan," katanya.
Peduli terhadap sesama, jadi poin plus
Di sisi lain, karakter orang Jogja dan potensi lingkungan kota ini memberi nilai plus untuk terus belajar mengembangkan diri juga peduli terhadap masyarakat. Tri Apriyanti, Human Resource & Corporate Services (HRCS) Manager PT Aino Indonesia, memandang bahwa orang-orang Jogja punya potensi menjadi karyawan yang penuh inovasi dan kreatif. Mereka juga peduli dan menghormati sesama.
Di sisi lain, Staff Program Kerjabilitas, Ndaru Patma Putri mengakui kalau iklim di Jogja sangat mendukung untuk mengembangkan lembaga yang bergerak di bidang sosial. Hal ini dikarenakan Jogja memiliki banyak lembaga yang fokus pada bidang sosial. Akibatnya, mereka bisa menciptakan jejaring untuk saling bantu. "Yang bergerak di bidang perempuan ada, pendidikan, hukum, jadi membantu juga," paparnya.
Ini seakan jadi tanda bahwa kepedulian orang Jogja terhadap sesama masih tinggi. Hasilnya, perusahaan-perusahaan yang tak melulu mengejar profit finansial pun dapat berkembang. Nah, jika kamu punya jiwa socio-preneur, Jogja bisa jadi tempat yang tepat buatmu untuk memulai misi sosial sekaligus membuka lapangan kerja.
Penulis : Odillia Enggar
Editor : Rita Pamilia dan Yuana Anandatama
Grafis : Muhammad Rizal
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/4188-Kamu-Punya-Karakter-Jogja-Banget-Bakal-Bisa-Makin-Sukses-Kerja-dengan-Tips-Ini
Posts
No comments: