Kamu Pendiam? Bukan Berarti Kamu Tak Bisa Bersinar Saat LGD
Saat si pendiam harus dihadapkan pada tes LGD, apa yang bisa ia perbuat?
Diungkapkan Kamagama Harisima, M.Psi, Psikolog ECC UGM, tahap LGD bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi seseorang. Menurutnya, saat LGD, yang dilihat oleh psikolog adalah bagaimana cara peserta mengutarakan pendapat.
Pernyataan serupa juga dituturkan oleh Yan Wahid, Junior Manager Penilaian Kinerja dan Pengembangan SDM, PT Reksa Multi Usaha. âKriteria LGD itu memang debatable. Kadang kita melihat tentang leadership-nya, kadang juga tentang kerjasama, tapi aspek penting yang selalu kami (psikolog-Red) lihat adalah tentang social skill-nya,â tuturnya menambahkan.
Yan mengatakan, dalam melihat social skill itu ada tiga aspek yang menjadi pertimbangan penilaian, yaitu seberapa ia mau berada dalam suatu kelompok, seberapa ia mampu untuk berada dalam kelompok, dan bagaimana peserta meng-handle situasi. âDari ketiga aspek itu, kita bisa melihat bibit-bibit yang fit untuk perusahaan,â jelasnya. âTapi aspek dalam LGD ini bukan satu-satunya pertimbangan ya, masih ada tahapan wawancara dan tes lainnya,â lanjutnya.
Lalu, bagaimana jika pelamar adalah orang yang bersifat pendiam? Apakah ia akan lolos tahapan LGD ini? Berikut beberapa tips jitu dari Kamagama dan Yan Wahid agar si pendiam bisa menunjukkan kemampuannya saat tahap seleksi LGD berlangsung. Apa saja?
1. Niat berkontribusi
Seperti yang diungkapkan Yan Wahid, dalam tahapan LGD, psikolog bisa melihat seberapa besar keinginan peserta untuk menyatu dengan kelompok. âBiasanya kami melihat dari bagaimana ia berkontribusi untuk kelompok itu, kalau dari awal enggak observing dengan tema yang dibicarakan, sibuk dengan kertas sendiri, diam saja dan sama sekali enggak ngomong, ya pastilah psikolog bakal melihat kalau orang ini kemungkinan tidak mau berada dalam suatu kelompok,â jelasnya.
Jadi, untuk kalian si pendiam, sebisa mungkin kumpulkan niatmu untuk berkontribusi pada kelompok itu. Menurut Yan Wahid, mengajukan diri sebagai notulen adalah salah satu kontribusi juga lho. Jangan terlena dengan kertas yang ada di depanmu ya, tetap fokus ke diskusi, dan menimpali jika kalian punya ide.
2. Percaya diri itu wajib hukumnya
Pada saat tahapan LGD, peserta akan dituntut untuk berinteraksi dengan orang lain. Masalah yang sering dialami si pendiam adalah tidak percaya diri untuk berbicara.
âJangan sekali-kali merasa minder. Posisikan dirimu sama tinggi dengan peserta lain. Jangan merasa rendah diri pokoknya,â saran Kamagama.
3. Please speak up
Yan Wahid memberi saran menarik bagi si pendiam. âJika kamu tidak ada ide dan kalah ngomong saat pertama kali LGD itu dibuka, kamu bisa melakukan observing terlebih dulu. Amati tema yang dibicarakan, menuju kemana pembicaraan kalian, sesuaikah dengan tujuan atau tidak,â tuturnya.
Saat selesai observing inilah pasti kamu akan menemukan ide untuk disampaikan. Meski kamu hanya mengungkapkan ide itu sekali saja, jika bermutu dan sesuai logika pasti bisa menjadi nilai tambah. Kamagama pun juga berkata bahwa bukan berarti yang lolos itu adalah peserta yang aktif. âKalau misal ada peserta yang aktif banget, tapi tidak nampak sikap leadership dan tidak menunjukkan performa terbaiknya, ya sama aja bohong dong,â jelasnya.
Bagi kamu yang bersifat pendiam, jangan buru-buru menilai dirimu akan gagal dalam tahapan seleksi ini ya. Menurut Yan Wahid, psikolog biasanya juga mempertimbangkan orang-orang pendiam ini kok. âMemang kalau untuk posisi managerial yang akan membawahi beberapa orang, sifat pendiam ini sedikit mendapat nilai negatif. Tapi, untuk posisi spesialis atau analisis, kita akan mempertimbangkan orang-orang dengan sifat pendiam ini,â tutur pria yang pernah bekerja di salah satu consultant management ini.
âKan malah kacau kalau seorang researcher atau accountant di perusahaan merupakan orang yang aktif berbicara,â tambahnya.
Nah, pendiam bukan berarti tidak bisa beraksi kan? Selamat mencoba, teman!
Penulis : Betty Isnawati
Editor : Yuana Anandatama
Foto : Hanung Hambara
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3792-Kamu-Pendiam-Bukan-Berarti-Kamu-Tak-Bisa-Bersinar-Saat-LGD
No comments: