Buat Concern-mu Pada Lingkungan Jadi Jalan Karirmu Sebagai Jurnalis Lingkungan
Berkarir sebagai jurnalis mungkin bisa jadi pilihan tepat bagimu yang memang ingin bekerja di media. Apalagi, jika kamu suka dan terbiasa menulis! Tapi jurnalis seperti apakah yang cocok untukmu?
Nah, buat kamu yang tertarik untuk menjadi jurnalis lingkungan, simak baik-baik tips dari Tommy Apriando, Jurnalis Mongabay, berikut ini!
1. Passion
Menjadi seorang jurnalis harus didasari oleh passion. Passion ini meliputi seluruh aktivitas jurnalistik, seperti melakukan wawancara, liputan, menulis, dan lain sebagainya. รขKarena kalau kita udah menganggap itu passion, mau jadi jurnalis apapun juga terasa nyaman,รข jelas Tommy. Menurutnya, passion adalah modal awal seseorang untuk menjadi seorang jurnalis, bukan hanya jurnalis lingkungan. Berangkat dasar situlah, kecintaan terhadap dunia jurnalistik akan membuat sesesorang menjalani tugas dengan sebaik-baiknya.
2. Pahami etika jurnalistik
Menurut Tommy, seorang jurnalis harus memahami dan memiliki etika jurnalistik dengan baik. Etika ini berkaitan dengan sikap seorang jurnalis saat meng-cover suatu isu. รขEtika ini menuntut integritas, moral, dan idealisme untuk menaati peraturan dan menghindari hal-hal yang memang dilarang,รข paparnya.
Tanpa memiliki etika, seorang jurnalis tidak dapat menjalani tugasnya dengan benar. Pun tidak memahami dan menaati etika yang ada akan membuat jurnalis tidak bisa menerapkan prinsip dan kaidah jurnalisme dengan tepat.
3. Tertarik dengan isu lingkungan
Tertarik pada isu lingkungan adalah modal yang baik bagi calon jurnalis lingkungan. Kendati bukan hal yang wajib tapi menurut Tommy akan menjadi nilai tambah yang positif jika seseorang sudah banyak berkecimpung di isu lingkungan sebelum terjun menjadi wartawan media tertentu. รขAda baiknya memang punya basic awal suka dengan isu lingkungan karena jadi tahu mana yang menarik untuk diulas,รข ujarnya. Meskipun hal ini sebenarnya bisa dipelajari seiring berjalannya waktu.
Pengetahuan isu lingkungan bisa dipahami dengan banyak membaca literatur terkait. Ketika bertemu dan mewawancara narasumber pun, akan banyak informasi tambahan yang didapat sehingga bisa dikembangkan. Itulah sebabnya bagi kamu yang sebelumnya belum pernah berkecimpung dalam isu lingkungan pun, tidak jadi masalah jika memang ingin menjadi jurnalis lingkungan. รขLearning by doing,รข lanjut Tommy.
4. Mengasah kepekaan
Sebagai seorang jurnalis, wajib untuk punya kepekaan pada isu-isu tertentu. Nah, mengasah kepekaan ini tentu bisa menjadi tugas tersendiri bagi jurnalis baru. Menurut Tommy, saat ini pun banyak jurnalis yang cenderung hanya mendengarkan apa yang dikatakan narasumber, tanpa dibarengi dengan pemikiran kritis. รขSecara moral kita sebenarnya dituntut untuk berpihak,รข ujarnya.
Ia melanjutkan, dalam elemen jurnalisme, terdapat poin membela yang tertindas. Seorang jurnalis harus menentukan mana yang harus dibela. รขTapi jangan telan mentah-mentah. Harus bisa menggali apa yang akan dikritisi itu,รข tukas Tommy. Dengan kata lain, kepekaan itu dapat diasah dengan selalu berpikir kritis tehadap suatu isu. Dengan demikian, seorang jurnalis akan lebih aware terhadap hal-hal yang memang menjadi concern-nya, terutama dalam peliputan.
5. Agar tulisan dibaca
Setelah menghasilkan sebuah tulisan tentu selanjutnya kamu ingin agar tulisan tersebut dibaca oleh banyak orang. Nah, bagaimana membuat masyarakat tertarik untuk membacanya?
Menurut Tommy, salah satu caranya adalah dengan mengandalkan kekuatan judul. รขJudul yang bombastis akan banyak mengundang pembaca untuk membuka tulisan kita,รข jelasnya. Kendati demikian, tentang judul ini memang jadi kebijakan editor. Terkadang seorang jurnalis harus rela judul yang dirasanya menarik diganti oleh editor. Nah, perlu diingat bahwa bukan hanya mengandalkan judul semata, kontennya pun harus menarik. รขJangan sampai judulnya terlalu bombastis, isinya biasa saja. Harus seimbang,รข lanjut Tommy.
Konten yang menarik menurutnya adalah yang mengulas hal-hal yang dekat dengan masyarakat, baik dari isu yang dibahas maupun narasumbernya. Selain itu, kisah yang inspiratif juga dikatakan Tommy banyak menyedot pembaca. รขBuatlah berita yang memiliki banyak data dari berbagai riset yang kuat, jadi isi tulisan tidak sekedar informasi semata. Perkuat juga dengan foto pendukung yang menarik,รข saran Tommy.
Nah, tidak sulit bukan untuk menyiapkan diri menjadi jurnalis lingkungan yang profesional? Jangan ragu untuk mencobanya ya!
Penulis : Ratih Wilda O.
Editor : Yuana Anandatama
Grafis : Ardiansyah Bahrul A.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3638-Buat-Concern-mu-Pada-Lingkungan-Jadi-Jalan-Karirmu-Sebagai-Jurnalis-Lingkungan
No comments: