Menjadi Jobseeker Incaran Perusahaan
Mencari kerja identik dengan pola satu arah yakni jobseeker yang mencari pekerjaan ke suatu perusahaan. Nah, bagaimana apabila kemudian kita berpikir dengan paradigma terbalik, jobseeker-lah yang justru sebenarnya menjadi incaran suatu perusahaan?
“Organisasi itu semacam miniaturnya perusahaan,†tutur Galuh, sapaan akrabnya. Dalam organisasi, ada permasalahan, teamwork, komunikasi, dan leadership. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan karir di perusahaan. Orang-orang yang mempunyai pengalaman organisasi pasti berbeda dengan orang-orang yang tidak berpengalaman dalam menyikapi suatu permasalahan. Nilai plus sudah pasti tampak di mata perusahaan jika Anda memiliki pengalaman organisasi.
Pelamar fresh graduate memang tidak harus memiliki pengalaman kerja. Namun akan semakin baik jika Anda sudah berpengalaman kerja. Selain itu, pengalaman di bidang akademis juga menentukan kemungkinan Anda lolos seleksi. Misalnya, pengalaman melakukan penelitian, menjadi asisten dosen, ataupun memenangkan perlombaan di bidang akademis.
CV dan penampilan saat wawancara haruslah seimbang. “Sebagus apapun bekalnya, kalau dia tidak bisa menyampaikan itu ketika interview maka perusahaan enggak akan melirik,†ucap Galuh. Galuh menambahkan, CV yang baik adalah CV yang hanya butuh dibaca lima detik untuk bisa mengetahui kualifikasi Anda.
Kualifikasi CV yang baik terdiri dari satu atau dua halaman, dengan menuliskan identitas pribadi hingga pengalaman organisasi, termasuk jobdesc saat di organisasi. Anda juga bisa menuliskan pengalaman lainnya seperti pengalaman magang, kuliah lapangan, lolos kompetisi kewirausahaan, dan menjadi asisten dosen atau peneliti. Jangan lupa untuk menuliskan kelebihan yang Anda miliki. Dalam penulisan CV, Anda juga boleh menuliskan kemampuan bahasa asing yang dikuasai selain Bahasa Inggris. Menurut Galuh, kemampuan Bahasa Inggris sudah menjadi kewajiban bagi jobseeker.
Bagi jobseeker yang sudah melamar berkali-kali tetapi belum juga lolos seleksi, Anda perlu melakukan evaluasi diri. Tanyakan kepada diri Anda, apakah Anda melamar satu jenis pekerjaan atau melamar secara acak. Melamar secara acak menunjukkan bahwa Anda belum mempunyai passion. Kalau Anda melamar pada satu bidang saja dan masih gagal, bisa jadi Anda memang tidak cocok dalam bidang tersebut sehingga Anda harus mencari bidang lain yang lebih sesuai dengan diri Anda.
Menunjukkan kelebihan pada cover letter
Jobseeker yang mempunyai IPK di bawah 3 atau Anda yang telah menikah sebelum mencari kerja harus bisa memberikan nilai tambah dalam cover letter. “Pada cover letter yang dibuat, jobseeker bisa menjelaskan alasan mendaftarkan diri meskipun IPK yang dimiliki tidak memenuhi syarat. Misalnya karena dia punya banyak kegiatan keorganisasian yang itu mengganggu kegiatan kuliah. Meskipun itu menunjukkan manajemen waktu yang buruk tetapi tetap harus menunjukkan bahwa jobseeker tersebut saat ini sudah berkembang,†ujarnya. Lain lagi bagi jobseeker yang sudah menikah. Tunjukkan pada cover letter tentang kegiatan yang Anda lakukan selama off, misalnya melakukan kegiatan freelance.
Berpenampilan rapi, bersih, tampak segar, dan wangi
First impression menentukan apakah Anda layak bekerja di perusahaan yang Anda lamar. “Mungkin porsinya tidak terlalu besar untuk menentukan hasil. Namun untuk membuka kesempatan, itu cukup memiliki andil,†ucap Galuh. Jobseeker harus mampu berpenampilan sesuai dengan tempatnya. Saat Anda menjalani interview, penampilan yang menarik adalah rapi, bersih, tampak segar, dan wangi. Kenakan pakaian formal dan nyaman, serta tidak mengganggu gerak.
Hindari pakaian yang membuat Anda kepanasan sehingga mengeluarkan banyak keringat. Kenakan pakaian dengan warna-warna yang tidak terlalu mencolok. Hindari warna mencolok seperti merah. Kenakan celana atau rok yang terbuat dari kain. Untuk rok, kenakan sebatas lutut dengan warna menyesuaikan baju. “Bukan tabrak motif. Kalau atasan bermotif, otomatis bawahannya polos,†kata Galuh. Gunakan sepatu pantofel bagi pria dan sepatu berhak bagi wanita. Jangan menggunakan flat shoes ataupun wedges karena terkesan informal.
Semoga tip-tip di atas bermanfaat ya! Ataukah Anda ingin menambahkan tip lainnya? [CN]
Penulis : Desinta Wahyu K.
Editor : Vinia Rizqi, Rifki Amelia
Fotografer : Brq Dias Bahary A.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/2469-Menjadi-Jobseeker-Incaran-Perusahaan
No comments: