Workplace, Selasa, 22/09/2015 14:39 WIB

Jangan Ragu, Bernegosiasi Soal Gaji Bukan Berarti Melawan Atasan!

Mendapatkan gaji adalah hak setiap pekerja. Kamu berhak menegosiasikannya!

Banyak fresh graduate yang kerap bimbang dalam menentukan tempat kerja meski sebenarnya paham dengan kemampuan masing-masing. Iming-iming kenyamanan tempat kerja, kompensasi besar, atau jenjang karir merupakan beberapa hal yang terkadang menjadi pertimbangan. 

Meski tidak selalu, kadang kala bukan hanya fresh graduate yang masih membutuhkan pembelajaran dari pengalaman. Beberapa karyawan muda pun terkadang ada yang masih hidup ‘nomaden’ dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain: pertimbangan gaji menjadi salah satu faktor.

Siapapun tanpa kecuali, tentu mengharapkan pekerjaan yang layak, bukan? Namun, seperti apa sih kriteria layak itu? Barangkali relatif. Pun demikian, setiap personal berhak mengantongi kriteria tersendiri. Menurut survei yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO) dalam katalog data publikasi ‘Profil Pekerjaan yang Layak di Indonesia’ (2012), salah satu kriteria suatu pekerjaan dikatakan layak adalah manakala pekerjaan tersebut bukan hanya bersifat produktif tetapi pendapatan pun mencukupi. 

Seperti yang dikutip dari publikasi tersebut, pendapatan yang mencukupi adalah hal penting dalam memastikan kesejahteraan para pekerja dan merupakan komponen penting dalam pekerjaan layak. Kedua hal ini diukur dalam hal jumlah dan pendapatan sesungguhnya agar dapat memastikan bahwa pekerja menerima pendapatan yang memadai dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.   

Pasar global kian terbuka luas. Tak bisa dimungkiri, tingkat kebutuhan ekonomi akan kian menanjak. Tentu saja demi mencukupi kebutuhan materi, seseorang memerlukan pekerjaan dengan pendapatan yang mampu menunjang kebutuhan ekonominya. Bertolak dari pengalaman tersebut, ketika seseorang merasa sudah cukup lama mengabdi dan berkarya di tempat kerjanya, barangkali tebersit keinginan untuk meminta kenaikan gaji. Sayangnya, yang seringkali terjadi adalah kebingungan, ‘bagaimana cara meminta kenaikan gaji agar tidak terkesan memelas, memaksa, dan tetap elegan?’. Selain itu, apa hal-hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum meminta kenaikan gaji? 

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh businessinsider.com, terdapat beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam bernegosiasi seputar kenaikan gaji, yaitu sebagai berikut:

1. Ubah mindset! Negosiasi bukan berarti kamu melawan atasanmu. Negosiasi bukan berarti berperang. Anggaplah negosiasi sebagai diskusi dengan partner kerja.
2. Sebaiknya ketahuilah seberapa berharganya kontribusimu bagi perusahaan. Di sinilah kamu bisa menyampaikan hal-hal apa saja yang mungkin tidak akan didapatkan dari orang-orang selainmu. Akankah perusahaan merugi ketika kamu resign dan pindah ke perusahaan lain?
3. Tunjukkan bahwa kamu memiliki nilai dan prestasi. Barangkali kamu bisa membuat pertimbangan, adakah partner kerja selain kamu yang memiliki multiskill sepertimu?
4. Bersiaplah untuk mendiskusikan sesuatu yang bukan sekadar tentang uang. Bisa jadi atasan menilai hasil kerjamu dengan memberikan kompensasi bukan berupa nominal rupiah, misalnya saja kesempatan mengembangkan diri, bonus pendidikan, atau mungkin promosi.
5. Diamlah sesaat. Kadangkala seseorang secara alami dikondisikan untuk mengisi keheninganâ€"artinya ketika kita sedang membuat penawaran, kita tidak merasa harus selalu menjawab. Ingat, posisimu adalah pemegang kendali percakapan. Biarkan ada jeda di setiap penawaran, barangkali tanpa perlu menjawab, pihak yang menjadi lawan bicara akan segera memutuskan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kamu bisa bernegosiasi mengenai gaji dengan lebih matang. Good luck! [CN]

Penulis    : Khoirin Nikmah

Editor      : Rifki Amelia F.

Foto        : Adityo Ramadhan D.

Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/3512-Jangan-Ragu-Bernegosiasi-Soal-Gaji-Bukan-Berarti-Melawan-Atasan