Saat Junior Mesti Berinteraksi dengan Para Senior, Bisa Apa?
Beradaptasi dengan sesama generasinya saja belum tentu mudah. Bagaimana kalau dihadapkan dengan generasi sebelumnya, ya?
Menurut Sri Muliati Abdullah, Staff Ahli Psikolog ECC UGM, saat ini sudah fasenya Generasi Y yang menjadi sumber daya manusia di perusahaan. Artinya, karyawan di perusahaan tempat kamu bekerja, mayoritas orang-orang yang satu generasi dengan kamu biarpun secara usia sedikit lebih tua.
Di beberapa perusahaan, bahkan Generasi Y ada yang sudah memegang posisi middle manager. Namun, untuk posisi middle manager ke atas tentu masih dijabat oleh mereka Generasi X. Lalu, bagaimana jika Generasi Y dan Z harus dihadapkan dengan Generasi X yang notabene bisa jadi adalah atasannya ini?
Bagi Generasi Y dan Z, menyesuaikan diri dengan Generasi X jelas sangatlah penting. Sebab, atasan dan rekan kerjanya bisa saja berasal dari Generasi X dengan rentang usia yang cukup jauh. Apa sih yang harus kamu perhatikan untuk menyesuaikan diri terhadap Generasi X?
1. Hati-hati saat berbicara, Generasi X sangat menjunjung respect
Generasi Y atau Z berpikir secara global dan berusaha untuk membuat segalanya menjadi praktis sehingga banyak inovasi-inovasi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan merupakan ide cemerlang dua generasi ini. Namun, ketika memiliki ide cemerlang, kamu juga harus tahu bagaimana cara menyampaikannya ke atasanmu. Etikamu dalam berkomunikasi harus diperhatikan, terutama terhadap Generasi X. âJangan menerjang batasan hanya karena ambisi dan passion. Karena bagaimanapun, keputusan masih ada di tangan Generasi X,â ujar Lia sapaaan akrab Sri Muliati Abdullah. Berilah rasa hormatmu saat harus berdialog dengan Generasi X
2. Biasakan tertib saat bekerja
Seperti dilansir time.com, Generasi X merupakan bagian terkecil dari angkatan kerja. Akan tetapi, merekalah aktor di balik kemajuan sebuah perusahaan, bahkan mereka saat ini adalah salah satu pemimpin di perusahaan.
Generasi X ini sangat cermat dalam bekerja. Menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) merupakan sesuatu yang mereka yakini sebagai kunci keberhasilan mereka hingga saat ini. Jadi, kamu boleh saja berinovasi, asal sesuai dengan SOP yang berlaku ya.
3. Generasi Y punya ide, Generasi X punya pengalaman
Setiap karakter memiliki keunikan. Kalau Generasi Y sangat inovatif, Generasi X punya pengalaman yang dibutuhkan oleh Generasi Y. Keduanya bisa saja menghasilkan sesuatu yang sangat memengaruhi kemajuan sebuah perusahaan, apabila terjalin komunikasi yang baik. Generasi Y perlu mengelola ide, kemudian dikonsultasikan ke atasan agar tercipta suatu ide yang bisa diaplikasikan secara nyata.
4. Kenali apa yang Generasi X butuhkan
Generasi X akan sangat senang apabila diberikan ide kreatif yang disertai data-data valid. Hal tersebut akan memperkuat teori yang kamu berikan. Perusahaan selalu berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan dan yang paling bertanggung jawab atas keputusan yang diambil adalah Generasi X. Jadi, bukan sekadar ide yang dibutuhkan oleh Generasi X melainkan ide yang memiliki dasar.
Jika kamu sudah tahu apa yang membedakan kamu dengan generasi sebelumnya, tidak akan butuh waktu lama bagi kamu untuk segera bisa berkolaborasi dengan atasanmu. Kamu Generasi Y yang sudah memasuki dunia karir? Atau Generasi Z yang sebentar lagi menyusul Generasi Y? Selamat mencoba tips di atas, ya!
Penulis : Elvan Susilo
Editor : Yuana Anandatama
Grafis : Ardiansyah Bahrul A.
Sumber :http://www.careernews.id/tips/view/4112-Saat-Junior-Mesti-Berinteraksi-dengan-Para-Senior-Bisa-Apa
No comments: